Selasa, 11 Juni 2013

JAJANAN TIDAK SEHAT DI SEKOLAH





WASPADALAH !!!
JAJANAN TIDAK SEHAT DI SEKOLAH !

Oleh : Tana Saepudin, S.Pd


A.     Pendahuluan
Setiap anak ketika hendak berangkat sekolah tidak pernah lupa meminta doa restu disertai uang saku kepada kedua orang tua. Yang mana uang saku tersebut akan digunakan untuk membeli minuman dan sekedar makanan pengganjal perut. Begitu bel tanda istirahat berbunyi, spontan uang saku dikeluarkan sambil berlari ke arah tukang dagang dengan alasan sudah kehausan dan kelaparan. Beraneka jenis minuman dan makanan langsung diserbu tanpa mempedulikan kondisinya. Ada fanta, es jeruk, cireng, batagor, bala-bala, baso, mie ayam, martabak dan lain sebagainya. Yang terpenting bagi mereka hilang dahaga dan lapar setelah kurang lebih 3 jam berkutat dengan materi pelajaran.
Seandainya mereka mau sejenak berfikir, apakah jajanan itu bersih? Apakah jajanan itu sehat? Dan apa jadinya jika masuk kedalam perut kita? Ah... tapi selama ini aman-aman saja, itu yang ada dalam fikiran mereka. Padahal makanan tidak sehat bisa berdampak tidak baik terhadap tubuh kita. Dampak yang dapat dirasakan jangka pendek jika kondisi tubuh sedang lemah antara lain sakit perut, pusing, mual bahkan muntah. Sedangkan dampak jangka panjang, akibat dari zat-zat yang terkandung dalam jajanan yang kurang sehat tersebut dapat menyebabkan tumor, kanker serta mengurangi kecerdasan.
Makanan yang diproduksi menggunakan bahan kimia berbahaya seperti pewarna dan pengawet dengan tujuan agar makanan dan minuman menarik dan tahan lama, merupakan salah satu alasan bagi pedagang agar dagangan cepat laku dan kalaupun tidak laku bisa dijual dilain waktu, tanpa khawatir menjadi basi. Akan tetapi mereka tidak pernah berfikir keselamatan pembeli terutama bagi pedagang yang menjajakan dagangannya di lingkunga sekolah.
ada di lingkungan sekolah. Dengan harapan siswa-siswi dapat lebih selektif dalam memilih dan mengonsumsi jajanan di sekolah.
B.      Pengertian Jajanan
Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak tidak bisa lepas dari uang jajan. Meskipun setiap pagi orang tua selalu menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya sebelum berangkat sekolah. Jajan hampir merupakan suatu kebiasaan bagi anak-anak dari dulu sampai sekarang. Uang jajan diberikan sekedar untuk membeli minuman dan makanan ringan yang lazim disebut sebagai jajanan.   Menurut kamus besar bahasa Indonesia, jajanan adalah panganan atau makanan atau kudapan yang dijajakan. Jajanan biasanya dijajakan oleh pedagang baik dengan cara berkeliling maupun menempati tempat tertentu. Penjual jajanan lebih sering menempati tempat-tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh pembeli, seperti di tempat-tempat umum, di pinggir-pinggir jalan, maupun di sekolah-sekolah.

1.       Jajanan Sehat dan Jajanan Tidak Sehat
Kebiasaan jajan banyak dilakukan terutama kalangan anak-anak seperti kita. Kondisi ini semakin berbahaya mengingat anak-anak merupakan aset yang berharga bagi bangsa. Sekarang ini anak sudah terbiasa jajan. Ini salah satunya karena orang tua membekali anak dengan uang saku dan tidak memberi bekal makanan sehat dari rumah. Oleh karena itu sangatlah penting bagi anak untuk mengetahui jajanan yang layak dikonsumsi dan yang tidak layak konsumsi terutama di lingkungan sekolah.
Yang perlu anak-anak ketahui bahwa di dalam makanan jajanan yang banyak dijual di tempat umum dan di sekolah-sekolah, ternyata banyak ditemukan berbagai jenis bahan berbahaya berupa bahan makanan tambahan (BTP). Sebagaimana hasil penelitian para ahli, seperti yang tertulis dalam Iswanto (2007: 39) bahwa “bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan pada pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu termasuk pewarna, penyedap rasa dan aroma, pengawet, antioksidan (mencegah bau tengik), penggumpal, pemucat, dan pengental”. Bahan-bahan tambahan pangan tersebut ada yang sifatnya berbahaya dan ada yang tidak berbahaya. Lebih lanjut Iswanto (2007:40) menambahkan bahwa:
Ada tiga contoh bahan tambahan pangan berbahaya dan dilarang, tetapi masih banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan, yaitu:
1.    Formalin
Formalin adalah nama dagang dari larutan 30-40 % formaldehid dalam air. Sebenarnya formalin lebih sesuai dipergunakan sebagai antiseptik untuk membunuh jamur, terutama untuk menyucikan peralatan kedokteran, dan mengawetkan spesimen termasuk mayat manusia.Kadar fomalin yang tinggi dalam tubuh menyebabkan berbagai keluhan seperti rasa gatal pada mata, susah bernafas, batuk, rasa panas pada hidung, tenggorokan, iritasi akut saluran pernafasan, iritasi lambung dan kulit, muntah, diare, bahkan menyebabkan kanker
2.    Boraks
Borak merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat yang berbentuk kristal lunak. Memiliki sifat antiseptik dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat, misalnya untuk membuat salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, dan obat pencuci mata. Borak juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, dan antiseptik kayu. Apabila terdapat dalam makanan dalam jangka waktu lama akan terjadi penumpukan pada otak, hati, lemak dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.
3.    Pewarna   
Rhodamin B (pewarna merah) dan methanyl yellow (pewarna kuning) termasuk zat warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Rhodamin B digunakan sebagai pewarna pewarna kosmetik, obat-obatan, pewarna kain/tekstil, pembersih mulut, sabun dan anti pembekuan. Sedangkan methanyl yellow digunakan sebagai indikator dalam larutan dan obat-obatan pemakaian luar. Pemakaian dalam makanan mengakibatkan kerusakan hati, melukai mata, tumor hati dan karsinogenik. Rhodamin B dan methanyl yellow banyak ditemukan dalam sirup, kerupuk, agar-agar, jeli, kue basah, manisan buah-buahan, kerang ataupun jajanan lainnya.
Dari paparan di atas, anak-anak sudah seharusnya dapat membedakan antara jajanan yang sehat dan tidak sehat. Ciri-ciri jajanan itu sehat dan layak kita konsumsi, antara lain:
·       Bersih
·       Jauh dari tempat sampah, wc, got, debu dan asap kendaraan bermotor
·       Tertutup
·       Tidak bekas dipegang-pegang orang
·       Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
·       Masih segar
·       Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
·       Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan
·       Bau tidak apek atau tengik
·       Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
·       Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
·       Lihat tanggal kadaluwarsa
Contoh Jajanan Sehat: susu, roti, biskuit, buah-buahan yang steril
Sedangkan ciri-ciri jajanan tidak sehat, antara lain:
·       Air mentah, dan Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis dengan pemanis buatan dan pewarna pakaian
·       Permen dengan pemanis buatan dan pewarna pakaian
·       Bakso dengan bahan pengenyal
·       Chiki/ makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna dan pemanis buatan
·       Gorengan memakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah berwarna sangat keruh
·       Cakwe, cilok dan bakso goreng memakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah b
·       usuk
·       Kue berwarna mencolok dengan pewarna pakaian
·       Es sirup/ minuman berwarna mencolok  tidak higienis, terdapat zat pewarna pakaian

2.        Dampak Mengkonsumsi Jajanan tidak Sehat
Berbagai dampak dari mengonsumsi jajanan/makanan yang tidak sehat diantaranya sebagai berikut:
1.     Pemanis buatan: sacharin menyebabkan kanker kandung kemih
2.     Pewarna tekstil: Rhodamine B menyebabkan pertumbuhan lambat, gelisah
3.     Bahan pengenyal (boraks): menyebabkan demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah, pingsan, kematian
4.     Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) menyebabkan pusing, selera makan terganggu, mual, kematian
5.     Bahan pengawet: formalin menyebabkan sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian.
6.     Timahà pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual, muntah
7.     Makanan tidak bergizi menyebabkan gangguan berfikir
8.     Makanan mengandung mikroba, basi atau beracun menyebabkan sakit perut, diare
Selain beberapa dampak diatas http:// jajananplusplus.wordpress.com mengungkapkan bahwa:

Bahaya minyak jelantah
Kualitas minyak jelantah sangat menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam pangan berupa asam lemak trans. Dan dalam minyak jelantah, terdapat zat radikal bebas, seperti peroksida dan epioksida yang bersifat mutagen dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia. Misalnya saja, hasil peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan pemanasan suhu tinggi hingga gangguan kesehatan, terutama yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol.

Bahaya kertas bekas pembungkus pangan
Kertas bekas seperti koran, majalah, atau kertas yang sudah tercampur tinta sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena di dalam tinta terdapat timbal yang bersifat racun. Bila terkena panas atau minyak dari gorengan, tinta dapat larut dalam makanan.
Bahaya akut jangka pendek
Gorengan yang telah terpapar timbal bisa dimakan menyebabkan rasa terbakar pada mulut dan kerongkongan, pengeluaran air liur berlebihan, sakit perut disertai rasa mulas yang hebat, muntah, diare dengan tinja berwarna hitam, berdarah, susah buang air besar, merasa kelelahan, gangguan tidur, gelisah, lekas marah, gangguan ginjal, gangguan otak dengan penglihatan, kesemutan, kejang hingga kelumpuhan.
Bahaya kronis jangka panjang
Bila tertelan, paparan timbal yang dikonsumsi berulang dalam jangka lama meski dalam jumlah sedikit, menyebabkan akumulasi dalam jaringan tubuh, yaitu pada tulang, gigi, hingga otak dan dapat menimbulkan efek pada ginjal, hati, darah, saraf, alat reproduksi, dan endokrin dari sistem kekebalan. Tahap awal dari keracunan timbal ditunjukkan dengan kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan.
3.        Cara Memilih Jajanan Sehat di Sekolah
Di Indonesia, pada umumnya setiap makanan dapat dengan leluasa beredar dan dijual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan kontrol keselamatan.
Hal ini membuat masih lebih 70 persen makanan yang dijual dihasilkan oleh produsen yang masih tradisional, yang dalam proses produksinya kebanyakan masih jauh dari persyaratan kesehatan dan keselamatan, sehingga kasus keracunan makanan semakin meningkat.
Berikut beberapa tips aman memilih makanan yang diberikan oleh Ir Chandra dalam www: Solopos.com/2011/lifestyle/Kesehatan/Tips aman memilih jajanan dan makanan sehat, sebagai berikut:
1.  Amati warnanya, mencolok atau tidak
Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.
2.  Cicipi rasanya
Biasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah bergetar dan tenggorakan gatal.
3.  Baui aromanya
Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.
4.  Amati komposisinya
Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang bahaya dan bisa merusak kesehatan.
5.  Perhatikan kualitasnya
Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses tidak berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa.
6.  Terdaftar di BPOM
Bila hendak membeli makanan impor, usahakan produknya telah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), yang bisa dicermati dalam label yang tertera di kemasannya.
Lebih lanjut Ir Chandra dalam  www: Solopos.com/2011/lifestyle/Kesehatan/Tips aman memilih jajanan dan makanan sehat, juga memberikan beberapa tips untuk memilih makanan yang mengandung boraks, yaitu:
1.  Mie basah mengandung boraks
Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putus.
2.  Bakso mengandung boraks
Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
3.  Jajanan (lontong) mengandung boraks
Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir.
4.  Kerupuk mengandung boraks
Teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir.
Sedangkan makanan yang mengandung formalin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mie basah
Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan mie biasa.
2. Tahu
Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
3. Ikan berformalin
Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
4. Ikan asin
Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
5. Bakso

Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
Berbagai jajanan di sekolah berupa minuman dan makanan seperti fanta, sirup, cendol, bakso, mie ayam, cireng, batagor, martabak, dan lain-lain. Dari berbagai jenis jajanan tersebut ada yang layak dan sehat kita konsumsi dan ada yang tidak layak dan tidak sehat kita konsumsi. Jajanan/makanan yang dicampur dengan bahan tambahan pangan (BTP) sebagian membahayakan kesehatan apabila kita konsumsi terus menerus. Bahkan BPOM sudah melarang keras penggunaan tiga bahan pangan tambahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan yaitu pencampuran formalin, boraks, dan pewarna dalam makanan.
Dampak dari mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung bahan tambahan pangan terutama formalin, boraks, dan pewarna makanan antara lain sakit perut, meninbulkan sara gelisah, mual, muntah, diare, tumor, kanker hati, kanker otak, bahkan kebodohan.
Tiv untuk kita

Mengingat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi jajanan/makanan dan minuman tidak sehat, seharusnyalah kita berupaya untuk menghindarinya dengan berbagai cara antara lain:
a.    Tidak jajan sembarangan
b.    Menghindari jajanan dengan warna mencolok
c.    Memilih jenis jajanan yang bersih dan higienis
d.   Memilih jajanan di tempat yang bersih
e.    Memperhatikan kebersihan pedagang dan dagangan yang dijual
f.     Mencari tahu proses pembuatan makanan yang akan kita beli


 
 SAAT OLAH RAGA SEHAT DAN RINGAN DI SITU CISANTI
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar